Senin, 02 Mei 2016

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Hai... Hari ini Tanggal 2 Mei 2016, Hari Pendidikan Nasional. Hayoo siapa yang nggak tau nih?
By the way, ngomong tentang pendidikan teringat sama pahlawan tanpa tanda jasa yaitu para guru kita.  Guru adalah orang tua kita di sekolah. Guru lah yang selalu mendidik kita dari kecil sampai besar, dari nggak bisa apa-apa sampai kita pintar. Dulu kita nggak bisa apa-apa lalu diajari membaca, menghitung, mewarna, menggambar, menyanyi, menulis dan sebagainya.  Dengan penuh kasih sayang mereka mendidik kita. 

 Ah jadi ingat masa-masa dulu!! TK itu masih jamannya 1+1 wkwk trus disuruh nulis sesuai  gambar, nulis tegak  besambung, diajari mewarna sampai belepotan semua deh, trus  nyanyi bareng, makan bareng, seneng-seneng bareng sama teman-teman dan guru. Seneng banget rasanya. Dan setelah TK, kita naik ke SD, di SD kita punya temen-temen baru dan guru baru lagi. Masih nakal, suka jail, suka usil nih di masa-masa SD.  Pelajaran pun mulai sulit dari kelas demi kelas. Guru lah yang selalu mendampingi dan mengajari kita berbagai macam pelajaran, sampai lulus kelas 6. Setelah SD, kita smp. Di SMP, sudah mulai kenal pacaran wkwk. SMP, masih ada saja anak yang nakal seperti masih SD. Guru lah yang berusaha merubah hidup kita menjadi lebih baik. Tapi murid-muridnya aja yang tetep bandel. Dari SMP ke SMA, trus kuliah trus udah deh, kita bakalan kerja. Sungguh besar jasanya di hidup kita semua. Tanpa kita sadari, mereka juga bawa nama kita dalam doanya. Mereka juga sangat sedih lho kalau nilai kita jelek dan remidi terus. Kenapa mereka sedih? Karena mereka merasa gagal untuk jadi guru bagi kita. 

Bagi kita murid-muridnya: janganlah lupakan jasa-jasa guru kita, janganlah membantah guru (karena jika membantah guru sama aja kita membantah orang tua kita), belajarlah sungguh-sungguh, kerjakan tugas-tugas yang diberi guru, taati apa yang dikatakan. Jika ada salah satu guru yang cerewet, suka ngomel, kalau ngomong menusuk hati ya baikin aja, senyum aja kalau dia lewat (pengalaman nih, tapi tetep nyapa, tetep senyum kalau dia lewat meskipun di dalam hati “duh orang ini lagi, mualesi”). Anak-anak sekarang sukanya maunya sendiri, susah diatur sampai gurunya kalau masuk kelas harus teriak-teriak dulu biar murid-muridnya diam. Sungguh melelahkan!! Apa kalian nggak kasihan sama guru kalian?

Ayo mulai sekarang, sadarlah akan perbuatan kalian, berubahlah!! Apa kalian nggak bisa diam sebentar aja kalau pelajaran? (bagi yang kebiasaan ramai), hargailah guru-guru kalian. Sungguh besar jasanya dan kita patut untuk memberi mereka gelar sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.

Terima kasih kepada para guru yang telah mendidik saya selama ini. Terima kasih atas segalanya. Mohon maafnya jika saya banyak kesalahan. Bagi kita semua, ingatlah juga pada bapak pendidikan nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantara yang sangat berjasa dalam bidang pendidikan. Ini sejarah singkatnya:
Ki Hajar Dewantara, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 (oleh karena itu tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional). Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai pejuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Dia selalu aktif membangkitkan semangat antikolonial melalui tulisan-tulisannya, aktif dalam organisasi sosial dan politik, membuat tulisan yang meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi Bangsa Indonesia, dia menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan kebudayaan yang pertama, dia juga yang melahirkan pemikiran tentang tujuan pendidikan, dia aktif membuat karya tulis tentang pendidikan. Akhirnya, ia meninggal pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta. Dia dikenal sebagai bapak pendidikan nasional oleh karena semangatnya yang tinggi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan namanya masih diharumkan sampai sekarang. Dia juga mengajarkan ajarannya yang terkenal sampai sekarang dan patut diterapkan dalam hidup kita yaitu “tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sung tuladha   ( di depan memberi teladan)”.

Majulah para generasi muda Indonesia !  
Thank you


2 komentar:

  1. Hormati, dan hargai guru kalian krn mereka tidak mengenal lelah utk mengatur dan mengarahkan kita pada Jalan yg benar.

    BalasHapus